Sunday, 21 October 2012

Hidangan Lemak Sajian Wong Kito


Bondan Winarno - detikFood Jakarta - Dari namanya, sungguh kita tidak akan menduga bahwa Pondok Bahrein menyajikan masakan khas Palembang. Apa hubungannya Bahrain di Timur Tengah sana dengan masakan wong kito galo dari Palembang? Ternyata, Bahrein adalah nama mertua si pemilik rumah makan. Haji Bahrein dulu terkenal di Palembang dengan jualannya yang dikenal dengan nama nasi bahrein. Tiap hari, warungnya di dekat kelenteng memasak nasi hingga satu kuintal, untuk melayani para penggemarnya. Nasi bahrein terdiri atas nasi putih dengan lauk telur pindang, sayur lodeh, dan ebi goreng bumbu. Karena di dekat kelenteng, tidak heran bila pelanggan fanatiknya tidak hanya kaum pribumi, melainkan juga kaum keturunan Tionghoa.

Popularitas Haji Bahrein itulah yang ingin diteruskan oleh menantunya dengan membuka rumah makan masakan Palembang yang khas. Demikianlah, maka Bogor pun kini telah mempunyai rumah makan masakan khas Palembang yang autentik dan dapat diandalkan. Nasi bahrein yang populer itupun disajikan di rumah makan ini.

Favorit saya di Pondok Bahrein ini adalah pindang patin tempoyak (Rp 25 ribu). Sepotong besar ikan patin dimasak dalam kuah pindang yang dibumbui dengan tempoyak (durian yang difermentasikan beberapa hari). Kuahnya segar, gurih, dengan aroma durian dan kemangi yang sungguh cantik. Hint asam-nya dalam kadar yang tepat, sehingga tidak menyeleweng dari tone utama gurih yang menjadi ciri utama masakan pindang. Mak nyuss!

Di Palembang, masakan pindang memang mempunyai berbagai ragam. Ada ragam Meranjat, Musi, Palembang, dan lain-lain. Pindang tempoyak adalah salah satu ragam yang unik. Ikannya dapat memakai berbagai jenis, seperti: patin, belida, baung, dan lain-lain.

Pondok Bahrein juga menyediakan masakan pindang lainnya, yaitu pindang asam pedas dan pindang tulang iga yang kuahnya lebih encer. Sajian khas Palembang lainnya adalah brengkes patin tempoyak, udang goreng singgang, dan seluang goreng. Ketiga sajian terakhir ini sangat khas Palembang, hingga bahan bakunya pun harus didatangkan dari sana. Udang sungai dari Musi, direndam dalam gula merah dan berbagai bumbu, kemudian digoreng. Sedangkan seluang adalah ikan kecil yang mirip bilis, juga dari Sungai Musi, digoreng renyah.

Kita juga dapat memesan tambahan sambal untuk mengiringi makanan-makanan lezat di sini. Tersedia sambal tempoyak, sambal gandaria, dan sambal mangga. Bila sedang musim kemang (semacam mangga dengan aroma tajam), tersedia sambal kemang yang sungguh unik dan khas.

Selain masakan Palembang, Pondok Bahrein juga menyajikan nasi kebuli dan nasi bahrein. Paket nasi kebuli lengkap dijual dengan harga Rp 50 ribu, cukup untuk disantap oleh dua orang.

Pondok Bahrein juga menyajikan otak-otak dan berbagai pempek khas Palembang. Pempek - pistel, adaan, lenjer, kapal selam, lenggang goreng, lenggang bakar - tersedia dengan kisaran harga Rp 12-15 ribu. Di samping itu, juga tersedia tekwan, model, celimpungan, mi celor, laksan, dan rujak mi dengan harga Rp 12 ribu.

Pada kartu menunya tertera imbauan dalam bahasa Palembang: Lemak enjuk tau kawan, dak lemak tolong kabari kami. Kalau enak, beritahu teman. Kalau tidak enak, katakan langsung pada kami. Hmm, apa yang harus saya lakukan? Baiklah, teman-teman, hidangan Pondok Bahrein sungguh lemak. (Bondan Winarno)

Pondok Bahrein

0251 8355642

(odi/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

0 comments:

Post a Comment