Thursday, 18 October 2012

'Garmas', Hmm... Medhok dan Nampol Pedesnya!


Odilia Winneke - detikFood Jakarta - Kangen mencicipi berbagai hidangan Solo seperti tongseng, sate buntel, krengseng, dan garmas? Di sini hampir semua hidangan tersebut bisa dicicipi. Sate kambing yang bebas prengus disajikan empuk plus garmas yang berkuah medhok dan huah huah... dijamin nampol pedasnya!

Cuaca yang sedikit mendung berangin membuat saya teringat akan warung Pak Min. Bayangan mencicipi hidangan berkuah yang pedas dan mengepul panas pun langsung jadi tujuan utama sebelum pulang ke rumah. Warung khas Solo ini menyajikan aneka menu seperti sate buntel, tongseng, krengseng, dan gule.

Warung Pak Min yang sangat sederhana hanya terdiri dari 5 buah meja untuk bersantap. Di masing-masing meja ditaruh bungkus-bungkus emping dan kacang tanah goreng khas gaya kampung. Saat duduk saya bisa melihat kesibukan si penjual yang tengah membakar satai di bagian depan warung.

Maksud hati memesan tongseng, tetapi tawaran sang pelayan untuk mencicipi 'Garmas' alias Garang Masak ternyata lebih membuat penasaran. Akhirnya pilihan jatuh pada seporsi Garmas dan Sate Kambing. Tak lupa sepiring nasi putih dan teh hangat ikut melengkapi santap malam ini.

Seporsi sate kambing terdiri dari 10 tusuk satai yang dilengkapi dengan irisan kol, tomat, cabe rawit, dan bawang merah. Dari rupanya saja hmm... tampak sedap apalagi potongan dagingnya cukup besar. Saat setusuk daging mendarat di dalam mulut nyam... nyam dagingnya sangat empuk dan bumbunya sangat berasa.

Saya menduga daging sate kambing ini direndam dengan bumbu baru kemudian dibakar, sehingga bau prengus kambing yang sering mengganggu juga tak lagi tercium. Aroma ketumbar, merica dan bawang putih tercium kuat dari sate ini. Yang istimewa lagi adalah kecapnya yang khas dengan sensasi manis dan asin yang enak. Rupanya kecap 'Lombok Gandaria' khas Solo membuat rasanya jadi makin asli. Lumuran lemak yang tipis membuat satai ini bertambah lezat.

Namun yang membuat saya ketagihan adalah 'Garmas' yang dimasak dengan tungku tanah liat dan arang ini. Garmas disajikan mengepul panas dengan irisan daging kambing yang dipotong dadu, irisan kol, dan tomat hijau serta cabe rawit. Sekilas tampilannya tak jauh berbeda dengan tongseng.

Menurut si penjual daging tersebut telah bakar terlebih dahulu dengan bumbu hingga meresap. Kuahnya medhok, kental kecokelatan dengan bumbu yang royal sehingga saat dihirup slurpp... hmm hangat dan sedap. Sensasi ketumbar dan irisan cabai rawit merah pedas makin menambah nonjok rasa pedasnya. Semangkok Garmas ini memang paling enak ditemani dengan sepiring nasi putih.

Untuk sate kambing dan garang masak (garmas), masing-masing dihargai Rp 28.500,00 dan Rp 2000,00 untu setengah porsi nasi putih. Buat mereka yang kangen menikmati makanan khas Solo gak ada salahnya mampir ke warung Pak Min untuk bernostalgia dengan berbagai hidangan khas kota Solo.

Sate Kambing dan Tongseng Asli Solo

Jl. Prof. Dr. Satrio, Casablanca

Telp: 021-60618778

(odi/odi) Install Aplikasi "Makan di Mana" GRATIS untuk smartphone Anda, di sini.

0 comments:

Post a Comment